Nama saya Samsul, saya baru saja masuk ke salah satu universitas di bandung, sifatku yang malu malu menjadikan saya susah untuk bergaul apalagi dengan lawan jenis, tapi dari situlah saya mendapat pengalaman yang mengesankan, ceritanya begini bermula dari saat liburan semester, 2 minggu lamanya di kasih waktu liburan dari situ saya berkunjung ke teman teman lamaku , salah satunya adalah Mawar.
Teman lamaku Mawar yang sudah sejak SMU tidak pernah bertemu. Kalau kuhitung-hitung sudah sekitar satu tahun saya tidak bertemu ia. Sejak saya pertama kali bertemu ia saya langsung jatuh cinta.
Aku melihat Mawar sebagai sosok perempuan yang paling sempurna, The Angel From Heaven!, rambut hitam yang sepanjang bahu, wajah super cantik, body bagaikan supermodel, payudara yang indah meskipun hanya dapat dilihat dari luar seragam sekolah, & bokong yang membuat mata cowok manapun mengikutinya kemana pun ia pergi.
Betapa inginnya saya menjadi bra atau celana dalam yang selalu dipakainya, jadi kursi yang selalu didudukinya, jadi tempat tidur yang selalu ditidurinya, atau jadi sabun yang selalu menjelajahi tubuhnya. saya selalu membayangkan bagaimana seandainya Mawar menjadi pacarku.
Waktu itu kelas dua SMU. ia kelas 2-4 & saya kelas 2-3. saya mendekati ia dengan cara menjadi temannya yang paling baik. saya tidak berani mengutarakan perasaanku kepada dia, akibatnya ia tergaet oleh orang lain. Hasil yang saya terima adalah saya hanya dianggap sebagai temannya.
Setelah tamat SMU kerinduanku makin memuncak, saya memikirkannya tiap saya mau tidur, mau makan, mau mandi, mau gosok gigi, mau berangkat ke kampus, mau nonton VCD porno, mau masturbasi, tiap mau melakukan apapun. [Even we’re apart, you will always in my heart, Mawar]. Maka dari itu saya memberanikan diri untuk mengunjungi ia mumpung masih liburan. Untuk memastikan ia ada di rumah, saya meneleponnya.
“Halo, dapat bicara dengan Mawar?” tanyaku menyapa.
“Iya, ini Mawar sendiri, ini siapa ya?” balasnya.
“Hei Met, gimana kabar lo? masih inget aku ngga?” kataku bersikap sok tenang.
“Hmm.. siapa ya? ini Evan ya? jangan iseng dech, aku tau ini kamu kan?” katanya menebak.
“Evan siapa.. ngaco ah.. ini aku Samsul..”
“Samsul? hei.. pa kabar juga? aku baik2 aja.. udah berapa lama sich? setahun ada kali ya..”
“Iya.. eh Met gimana kabar lo ma si.. itu tuch..”
“Sama sapa?”
“Itu lho.. si Arifin.. hi.. hi..”
“..”
“Halo Met.. saya salah ngomong ya..? haloo..”
“.. ngga.. kok.. gue..” katanya sambil menangis.
“.. Mawar ga perlu ceritain kok kalo Mawar rasa itu bikin sakit..” kataku berusaha menenangkannya.
“.. Samsul.. bisa.. ga.. dateng.. ke.. rumah.. Mawar..?” lanjutnya.
“Samsul pasti kesana.. Mawar tunggu aja ya.. Samsul pasti datang..” jawabku.
“.. cepet ya.. please..” katanya masih menangis.
Saya langsung pergi ke rumahnya begitu telepon ku tutup. Selama perjalanan saya mulai berpikir apa Mawar baik-baik saja.. saya berharap ia tidak melakukan sesuatu yang ceroboh. Kira-kira 30 menit kemudian saya tiba di rumahnya. saya lihat ia sudah menungguku di pintu depan. saya parkir mobilku di tepat di depan rumahnya.
Saya langsung berjalan kearahnya dimana kulihat cewek yang sangat kusayangi meneteskan airmatanya. Belum sempat ku tanya alasan mengapa ia menangis, dengan tiba-tiba ia menarik tanganku & membawaku ke dalam rumah. Kami kemudian duduk di sofa & ia mulai menceritakan masalahnya.
tapi beberapa menit kemudian tanpa sadar saya melingkarkan tanganku di bahunya, namun anehnya ia tidak merasa canggung ataupun risih, malah ia menyandarkan kepalanya ke bahuku.
Aku pun tiba-tiba mengatakan sesuatu yang tidak pernah berani saya katakan kepadanya.
“Mawar, dari dahulu ada hal yang saya pengen bilang ke kamu..”
“Samsul bener-bener sayang sama Mawar.. Samsul selalu memikirkan Mawar..”
“Dari pertama kali kita kenalan, Samsul sudah suka ma Mawar..”
“Dan sekara..”
Belum selesai saya mengatakannya Mawar tiba-tiba menutup mulutku dengan tangannya. ia kemudian mencium bibirku dengan lembut sekali, saya pun tanpa pikir panjang, kubalas ciumannya penuh cinta. Beberapa saat kami berciuman, kemudian Mawar mengatakan hal yang paling indah yang pernah saya dengar.
“Samsul.. sebenernya Mawar juga suka sama kamu”
“.. dari dahulu saya berharap kalo kamu itu yang mengajak Mawar nonton, makan..”
“.. Mawar selalu berharap Samsul suatu saat bakal ngajak Mawar..”
“I love U..”
Langsung saja kucium bibir hangatnya dengan mesra. Kami berciuman cukup lama sampai akhirnya Mawar mengajakku ke kamarnya. Tujuannya sudah jelas, tempat tidur empuk yang masih tertata rapi. Ciuman kami terus berlanjut dimana kami sedikit demi sedikit saling melepaskan pakaian kami, kuangkat dasternya sambil ku meremas bokongnya yang sangat kenyal, “Gila.. empuk banget pantatnya..” kataku dalam hati melanjutkan meraba & meremas bokong terseksi milik Mawar.
Aku dahulu hanya dapat melihat, kini saya dapat menikmatinya. saya tahu masih banyak lagi yang lebih hebat dari cewek ini. Suara hatiku berkata “Dia cinta pertamamu, & kini kamu memilikinya..”.
Tanganku melanjutkan perjalanannya keatas, disana ia menemukan dua buah gundukan, dengan lembut ku remas & perlahan kulepaskan dari penutupnya yang telah mengurungnya selama ini.
Ternyata buah dada Mawar tampak sangat indah jika dilihat langsung. Bundar penuh & putingnya berwarna coklat kemerah-merahan.
Ukurannya pun benar-benar menakjubkan. Tepat dalam telapak tanganku. Penisku pun menjadi amat tegang. saya merabanya dari bawah & kemudian naik keatas dimana ku menemukan puting susu yang sudah mulai mengeras. Mawar pun bersuara saat saya menjilatinya.
“Mmmmppphhhhhh.. nikmat.. Samsul.. terus.. ss..” desah Mawar,
Aku pun menuntunnya ke tempat tidur. Kami sudah seperti pasangan suami istri pada saat malam pengantin. Mawar duduk di tepi tempat tidur sedangkan saya masih berdiri. Mawar sudah tidak memakai bra tapi masih mengenakan celana dlm, kami saling bertatapan sejenak..
“Samsul.. Mawar mau melakukannya sama kamu.. Mawar melakukannya untuk kamu..”
Mawar pun kemudian melepaskan celana dlmku, dimana disana tersimpan milikku yang sangat berharga. Perlahan ia meraih penisku yang sudah teramat tegang & menghisapnya.
“Ouuuhhhhh.. Mawar..”, saya merasakan kenikmatan hebat.
Aku balas perlakuannya dengan meraba buah dadanya yang juga semakin tegang.
“Ahh.. Samsul.. terusin.. ahh..” lalu saya membuka celana dalam Mawar yang sudah agak basah.
Aku dapat melihat meqi yang di tumbuhi sedikit bulu, rupanya ia rajin mencukurnya. Langsung saja kuraba seluruh bagiannya berharap menemukan tempat yang paling sensitif.
“Aah.. teruss.. Samsul.. ohh..” Mawar mendesah, mendengarnya saya makin bersemangat.
Aku kemudian membawa Mawar ke tengah tempat tidur seraya mencium & menjilati bagian tubuhnya yang paling intim itu.
“Aahh.. aku.. mo.. keluarr.. ohh.. sshh..” Mawar mengerang & menjambak rambutku, Mawar orgasme saat itu, cairan kenikmatannya banyak sekali yang keluar.
Aku menciumnya bibirnya & terus meremas-remas buah dadanya, lalu kulumat puting susunya seperti anak kecil mengemut permen kesukaannya.
“Ahh.. sshh.. aahh.. sshh..” Mawar mengerang tak karuan.
Penisku yang sudah agak melemas kembali tegang saat Mawar mengulumnya sebagai balas budi.
“Ohh.. Mawar.. you.. are.the.. best.” kenikmatanku memuncak saat saya merasa saya akan orgasme.
“Ahh.. sshh.. Mawarr..” creett.. creett.. creett.. saya menyemprotkan maniku kedalam mulut Mawar, & ia pun menelannya.
Kami berada dalam kondisi sangat bergairah. saya tetap menggeraygi tubuh Mawar supaya ia terus merasa “Panas”, beberapa saat kemudian penisku yang sudah kembali tegang & tampaknya sudah siap mencelupkan diri kedalam kolam kenikmatan.
Dalam posisi Mawar terlentang & saya diatasnya, saya menuntun penisku [14x3cm] ke arah lubang surga milik Mawar. Perlahan saya dorong penuh percaya diri, terlihat wajah Mawar agak menahan sakit.
“Ahh.. pelan-pelan.. sayang.. ohh..”.
Aku dorong lebih dalam lagi meskipun agak sempit, “oh God.. gila.. memeknya ngejepit penis aku kenceng banget!” kataku dalam hati. saya berpikir “jangan-jangan Mawar masih perawan”. Kemudian penisku seperti tertahan sesuatu, kupaksa masuk.
“ahh..!” pekik Mawar, kurasa saya menembus selaput daranya, ternyata benar Mawar masih perawan. Lalu perlahan kuayun pinggulku.
“Oh.. sshh.. aah.. ohh.. hmm..”, kami saling mendesah menikmati tiap gesekan, meqi Mawar benar-benar rapat, & ototnya terus memijat penisku tanpa ampun.
“Ohh.. sshh.. ahh.. sshh.. ohh..” & kemudian tanpa mencabut penisku, saya mengganti posisi, saya dibawah, & kini giliran Mawar yang bergerak.
“Ohh.. ah.. ssh.. Samsul.. enaakk.. terus.. ss” gerakan Mawar saya imbangi, saya meremas buah dada Mawar & sekali-sekali saya mengangkat tubuhku untuk menghisap & menjilati puting susunya.
Tiba-tiba tubuh Mawar kejang, “Aah.. aku.. mauu.. keluarr.. ohh..”
Aku merasakan semprotan cairan meqi Mawar membasahi kepala penisku, terasa hangat & nikmat. Kami dalam posisi ini agak lama, dimana variasi hanya dalam bentuk ciuman, hisapan puting susu. Kemudian saya merasakan adanya desakan di pangkal penisku, saya lalu menggerakkan pinggulku naik turun, dibantu Mawar yang juga bergerak naik turun.
“Ohh.. sshh.. ohh.. SSHH..” saya merasa akan orgasme, saya lalu mempercepat gerakanku, tiba-tiba tubuh Mawar kembali mengejang, namun kali ini lebih kuat, & meqinya pun menjadi lebih sempit, otot-ototnya memijat lebih hebat.
“OOHH.. Mawar.. mau.. kkee.. ke.. AAHH..” Mawar mencengkeram bahuku keras sekali.
“OOHH.. AHH.. Samsull.. ga.. kuat..” saya langsung menancapkan penisku sampai habis, kupeluk cintaku seerat-eratnya dan..
“Creett.. Creett.. Creett” saya & Mawar orgasme bersama, bersama mencapai kenikmatan.
Aku memeluk Mawar seperti tak akan kulepaskan, ia cintaku yang pertama, cinta pertamaku yang hebat, cinta pertamaku yang nikmat. Kami sudah menjadi sepasang kekasih. saya sadar Mawar telah memberikan mahkotanya kepadaku.
“Baby you’re all that i want, and you’re lying here in my arms”
“I love u so much Mawar” kataku lembut seraya mencium bibirnya yang basah namun lembut.
Kisah Dewasa Mahasiswi Ngentot :
Pacarku Kehausan Sex
Ini pertama kali Mawar bercinta, ia pertama kali bercinta denganku, saya bercinta dengan cinta pertamaku. saya mengalami hal yang terindah dalam hidupku.
Kami masih dalam keadaan telanjang, duduk berhadapan, Mawar kupangku diatas pahaku, kami tidak berbicara sepatah kata pun, kami hanya saling memandang, saling tersenyum, sesekali kucium bibirnya, kubelai rambutnya, & kuhapus airmata bahagianya yang mengalir menuruni pipinya.
“Mawar.. saya sangat mencintai kamu sepenuh hati Samsul, kamu adalah hal terindah yang pernah terjadi untukku, Samsul ngga bakal ninggalin Mawar, Samsul akan selalu ada untuk Mawar..” kemudian kuberikan ciuman terhangat & termanis untuk Mawar-ku.
Aku akhirnya mendapatkan cintaku, cinta pertamaku.
Sampai saat ini saya berpacaran dengan Mawar, kami bercinta kapan saja kami mau, baik itu di rumah Mawar ataupun di rumahku. Kami selalu ingin merasakan kenikmatan dunia itu berulang kali.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.